0821-7772-3494 pojokpintartanjabar@gmail.com Kuala Tungkal - Tanjab Barat

Bermain Peran, PTM Menjadi Lebih Menyenangkan

Tanjabbar_Kegiatan pembelajaran Tatap Muka ( PTM)  menjadi sebuah kabar baik untuk para orang tua dan peserta didik, setelah hampir 2 tahun melakukan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam kegiatan PTM terbatas ini menghadirkan 50 persen dari jumlah peserta didik yang dibagi menjadi 2 Sift.

Motivasi dan semangat peserta didik menjadi bahan bakar untuk para guru untuk terus semangat mengajar terutama dalam memberikan materi yang menyenangkan, sehingga waktu PTM terbatas apat dioptimalkan dengan baik. Salah satunya untuk para peserta didik di kelas awal, materi harus dikemas sedemikian rupa sehingga mudah memahami dengan berbagai metode penyampaian, salah satu nya yang saya lakukan met ode bermain sambil belajar.

Beruntungnya, Tanoto Foundation  mengadakan pelatihan untuk para guru. Setelah saya bergabung menjadi guru mitra serta mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan terutama pelatihan modul 3 Numerasi, sangat membantu saya, terutama tentang bagaimana membuat matematika menjadi lebih menyenangkan dengan menggunakan benda konkrit, bermain peran dan tentukan lingkungan peserta didik.

Materi yang disampaikan yaitu mengenai penjumlahan dan pengurangan, biasanya saya menggunakan benda konkrit sepeeti kacang tanah, manik-manik, tutup botol, stick ice cream dan lainnya untuk memudahkan proses pembelajarn penjumlahan dan pengurangan, tapi kali ini saya mencoba hal baru peserta didik tidak hanya beaktivitas di mejanya saja tetapi saya ingin mengajak anak untuk bergerak  melibatkan langsung peserta didik untuk bermain peran dengan memenggunakan garis bilang yang dibuat di ubin dengan penyampaian yang sedikit berbeda, yaitu penyampainan suatu masalah matematka dengan menggunakan cerita yang sederhana, selain menyenangkan juga dapat melatih pemahaman atas soal cerita yang diberikan serta melatih konsentrasi siswa.

Langkah –langkah kegiatan

Sebelum dimulai peserta diminta untuk berhitung, siswa yang memegang angka ganjil berkumpu dengan teman sesame pemegang angka ganjil, begitu juga dengan yang mendapatkan angka gelap. Anak dengan angka genap akan menjadi pemeran dan anak yang angka ganjil akan menjadi penebak.

Kegiatan selanjutnya peserta didik berbaris di garis bilangan yang telah dibuat sesuai dengan nomor yang mereka suka, misalnya 1, 6 dan 11  kemudian kelompok ganjil menebak makna cerita dengan kalimat matematika. Lalu saya membacakan cerita “ sekarang saya berada di angka 11, saya mau ke angka 6 kira-kira mundur berapa ya?”, anak yang berada di angka 11 mundur hingga ke angka 6 sebanyak 5 langkah. Kemudia kelompok penebak menuliskan dalam bentuk matimatika apakah itu pengur  angan atau penjumlahan.

Soal cerita lain yang diberikan seperti “ saya berada di angka 6, kemudian saya maju 4 langkah, di kotak no berapa saya berdiri?” begitulah contoh soal ceritanya setiap team akan berganti menjadi pemeran dan penebak. Bagi saya ini sangat memuaskan, antusias dan semangat meraka dalam memahami makna kemudian menterjemahkan dalam kalimat matematika.

Sebelum mengakhiri proses pembelajaran saya meminta salah satu siswa untuk penyampaikan kesimpulan dan refleksi tentang materi hari ini. Selain itu, saya juga menayakan tentang bagaimana perasaan mereka setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Abidzar Ramadhan, menyatakan bahwa perasaannya sangat senang melalui pembelaran ini, bisa bermain sambil belajar, belajar pun jadi mudah”ucapnya

Demikian juga yang disampaikan Dhia Amelia, ia mengatakan bahwa dengan cerita dan bergerak langsung lebih mudah mengerti, dan saya jadi mengerti kata maju itu mengartikan menambah dan mundur dikurang” ujar Dhia.

Diakhir pembelajaran, saya memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materu yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya. Tidak lupa sayaa muga memberi motivasi kepada anak untuk giat dalam belajar terutama dalam mengulang pembelajaran di rumah.

Pandemi mengajarkan banyak hal ,terutama untuk para guru untuk terus berinovasi menciptkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna untuk peserta didik.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hubungi Kami