
Orangtua dan Perkembangan Dunia Digital Anak
Pandemi yang melanda di seluruh negara mengubah kehidupan masyarakat, tidak heran jika menjumpai setiap orang mengenakan masker atau di setiap sudut bangunan tersedia sarana cuci tangan, itu semua merupakan salah satu upaya agar selalu terhindar dari virus Corona.
Kebiasaan baru juga merambah pada dunia pendidikan di mana pada umumnya pembelajaran berlangsung dilakukan secara tatap muka di dalam kelas, semenjak pandemi melanda mengharuskan belajar dari rumah.
Meskipun saat ini sudah dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas, namun kebutuhan menggunakan digital akan terus berlangsung.
Pembelajaran jarak jauh membuat guru banyak mempelajari hal baru. Seorang guru harus memiliki langkah yang panjang untuk bertanya kepada teman sejawat atau mencari referensi melalui internet.
Banyak aplikasi yang mendukung pembelajaran diantaranya WhatsApp grup, Facebook, Google Classroom, Zoom, Webex, atau aplikasi sejenis lainnya.
Guru harus berpikir kreatif agar setiap siswa dapat terampil dalam menggunakan setiap fitur-fitur tersebut.
Pembelajaran tidak akan terjadi secara efektif jika tidak ada dukungan dari orangtua siswa, sebab itu seorang guru harus merangkul dengan memberikan penjelasan dan pemahaman bahwa siswa harus tetap belajar dari rumah dengan pendampingan orangtua.
Orangtua berperan sebagai perpanjangan-tangan dari informasi yang diberikan oleh guru kepada siswa. Kontrol seorang guru akan berjalan jika tidak diikuti oleh tindakan orangtua dalam mendampingi anak.
Orangtua juga mau tidak mau harus sedikit banyak paham tentang penggunaan gawai. Hal ini disebabkan oleh kontrol guru yang terbatas.
Pemantauan belajar siswa 70% hanya bisa dilakukan oleh orangtua. Jika hal ini tidak dilakukan maka siswa akan lebih leluasa untuk bermain game atau mengakses situs internet yang tidak pantas bagi siswa.
Kebanyakan siswa memiliki handphone atau gawai, selama ini hanya memanfaatkannya sebagai sarana bermain game, nonton YouTube, Tik-tok, dan aplikasi sejenis yang bersifat hiburan.
Perkembangan dunia digital yang terus melaju kencang, harus dibarengi dengan pemahaman maupun pendampingan dari orangtua ketika anak mengakses gawai.
Menasehati dan memberikan pemahamaan ke anak, mana yang boleh dibuka dan mana yang tidak. Sampaikan konsekuensinya jika membukanya dengan penuh kasih sayang.
Oleh: Kiswanto
(Guru SDN 169/V Cinta Damai Tanjab Barat Jambi & Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation)
1 Comments
Keren pak Kiswanto